Sabtu, 29 Oktober 2011

kata tanya

berapa lama lagi kau akan merasa tersakiti ? berapa lama lagi kau akan merasa cemburu ? berapa lama lagi kau akan menangis ? berapa lama lagi kau akan berada dalam kegundahan hati ?
apakah sampai air mata ini kering ? apakah sampai raga ini jatuh ? apakah sampai jiwa ini hancur oleh karisauan hati ?

kenapa seperti ini ? kenapa selalu merasa sendiri seperti ini ? kenapa !
sampai kapan kau akan terus bilang bahwa kau tersakiti ? sampai kapan kau akan bilang bahwa kau lemah ? sampai kapan ? apakah menunggu sampai ia mengerti ? lalu kapan ia akan mengerti ?

haruskah menyerah dengan keadaan seperti ini ? haruskah mengibarkan bendera putih tanda kekalahan ?
haruskah ku lakukan semua itu ?
sangat lelah berada di penjara hati seperti ini. sungguh sangat melelahkan.

ingin rasanya menghentikan waktu sejenak menatap langit malam. menatap pedih jiwa yang sedang kacau ini.
kasihan ! tak ada seorang pun yang mengerti . tak ada seorang pun yang peduli..
sungguh miris hati ini !

Hanya Ingin Jadi Yang Pertama

aku hanya ingin jadi yang pertama untukmu. yang selalu ada untukmu. selalu menemanimu meski kita jauh. meski lautan memisahkan kita. kenapa begitu sulit jadi yang pertama untukmu ? kenapa begitu sulit membuatmu dekat denganku ?
kenapa begitu sulit meyakinkanmu bahwa aku ada untukmu ?

ingin sekali rasanya berteriak . memanggil namamu . dan mengatakan bahwa AKU INGIN JADI YANG PERTAMA. ingin sekali melakukan semua itu. namun miris rasanya melihat diri ini yang tak mampu meyakinkanmu. yang tak mampu membuatmu percaya bahwa hati ini ingin seperti itu. diri ini ingin menangis melihat kau yang tak pernah percaya akan sebuah kata yang telah keluar , yang butuh waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan keberanian mengatakan nya .

hati ini telah terluka berulang kali. namun sakitnya begitu ku nikmati. ia seprti telah terbiasa dengan sakit yang berulang tertancap di dada....
maafkan aku yang begitu lemah. maaf kan aku yang selalu mengucap kata maaf. sungguh, kasih telah membuat ku menjadi seseorang yang begitu penuh dengan kata maaf .

Bukan Wanita Yang Menang

bolehkah aku mengeluh sekarang ?
bolehkah aku menangis tersedu-sedu ?
boleh kah aku menjelma menjadi wanita yang lemah sekarang ?
bolehkah ?

untuk sekali saja, biarkan aku seperti ini
biarkan aku menangis
biarkan aku tenggelam dalam sedihku
biarkan kesedihan menyelimuti ku

terlalu sesak menahan gumpalan sakit ini
terlalu sesak menahan beban hati ini
terlalu sesak hingga kini ia harus keluar menjadi butiran-butiran air mata

tak tau akan sampai kapan badai ini menguasai diriku
tak tau sampai kapan ia bertahan dalam jiwa yang lemah ini

aku sudah kalah !
aku bukan wanita yang menang lagi.
aku bukan wanita seperti dalam surah itu kak .
bukan aku....

bagaimana bisa ku sebut diriku wanita yang menang
sementara hati seakan mempertanyakan keberadaan-Nya.
bagaimana bisa ?

aku telah kalah !
aku bukan wanita yang menang...........

Kamis, 27 Oktober 2011

Andai Angin Bisa Mengerti

andai angin bisa mengerti betapa sakitnya jiwa ini
andai angin bisa mengerti hati yang sedang gundah ini
andai angin bisa mengerti betapa aku begitu merindunya
andai angin bisa mengerti betapa ingin ku memeluknya

oh angin....
bagaimana harus ku katakan padanya bahwa aku rindu ?
bagaimana harus ku katakan padanya bahwa aku kesepian ?
bagaimana harus ku katakan padanya bahwa aku ingin dia ?
bagaimana ?

oh angin...
bisakah sampaikan salamku pada Tuhan ?
bisakah sampaikan pintaku pada-Nya ?
katakan pada-Nya kembalikan ia
kembalikan ia yang  begitu ku sayang
kembalikan setiap canda dan tawanya
ku mohon.....

sungguh hati tak ingin melihat ia seperti ini.
sungguh hati begitu sakit ketika melihatnya terluka
sungguh hati ini ingin menangis....

bagaimana harus ku kembalikan semuanya ke awal ?
bagaimana harus ku kembalikan semuanya saat pertama kali aku memeluknya ?
bagaimana ?

andaikan aku punya sedikit saja jalan menuju surga
aku ingin menemui-Nya ,
memohon pada-Nya,
agar aku bisa mengganti kesakitan itu denganku

surat untuk yang tersayang

assalamu'alaikum wr..wb...

untuk seseorang yang tersayang.
aku tau cintamu tak lagi untukku. aku tau kasihmu bukan lagi milikku. aku tau rindu mu telah ternoda oleh abu di seberang sana. aku tau kini aku hanyalah fatamorgana untukmu. aku tau...

sayangku, taukah kau bahwa aku benar-benar merindukanmu ? taukah kau bahwa hati ini selalu gelisah menanti kehadiranmu ? taukah kau akan semua itu ?

mungkin benar cintamu tak lagi untuk ku. mungkin benar aku tak lagi di benakmu . tapi apakah kenangan yang kita buat bersama telah begitu mudah lenyap dari pikiranmu ? apakah tak ada lagi yang tertinggal walau hanya setitik saja ?

sayangku, apakah diri ini begitu salah di mata mu hingga melihatpun kau tak sudi ?
apakah aku begitu hina ?

sayangku, entah apa yang ada di benakmu sekarang. entah apa yang membuat mu seperti ini hingga aku tak bisa mengenalimu lagi. sifatmu yang lembut telah pergi. kau yang sekarang bukan lagi kau yang dulu. kau yang sekarang hanyalah seseorang yang penuh emosi di hati.

sayangku, aku sungguh-sungguh merindukan mu. merindukan setiap ceritamu. merindukan tawa dan senyum mu. apakah kau merindukan ku juga ? seperti aku merindukan mu ?

tak ingin ku paksa rindumu. tak ingin membuat mu memaksakan hal yang tak ingin kau lakukan .
sungguh ! bukan seperti itu maksudku....

biar saja tak ada rindu darimu. biar saja rindu ini tak terbalaskan. aku tak peduli. aku akan tetap merindu.
merindukan setiap desah nafasmu. merindukan mu hingga nanti kau kembali..........

Rabu, 26 Oktober 2011

Hanya Setitik Rasa Yang Terpendam

angin menghampiri ku dengan beribu rasa
rindu, kaget, bingung, dan canggung
semuanya bersatu membentuk halaian lembut tak berirama
menyentuh sukma jiwa....

angin datang seolah ingin membangunkan ku
membisikkan sesuatu padaku
memberi rasa yang tak ingin ku rasakan
menghancurkan semua emosi jiwa

Tuhan...
aku tak ingin merasakan ini
aku tak ingin merasa angin sesak yang kau berikan
aku tak ingin terbangun dari tidurku

aku lelah !
bingung, dan tak tau harus berbuat apa
semua terasa lain
semua seperti ingin menerkamku
semua yang ada lenyap bagai di telan bumi

sungguh aku tak tahan !
tak kuat menahan hantaman badai yang kau berikan
tak kuat menahan gejolak hati
tak kuat menahan segala rasa yang terpendam

haruskah lari dengan keadaan ini ?
haruskah bersembunyi ?
hingga tak ada lagi yang mendapatiku,
haruskah ku lakukan itu ?

bingung !
semua begitu rumit untuk ku mengerti
semua seolah hanya misteri yang tak tau kapan akan terpecahkan.....

Sabtu, 22 Oktober 2011

Aku Rindu

aku hanya ingin menangis ! menangis dan menangis. air mata ini sudah di ambang selaput . tak tau kenapa aku hanya ingin menangis. aku merasa terluka. sakit. tapi rindu. aku benar-benar rindu .
ah ! aku menjadi sangat lemah hari ini. berusaha tertawa tetapi tak selepas biasanya..

aku benar-benar merasakan sakit. begitu sakit menahan sesaknya hati. aku rindu. rindu hadirmu malam ini.
aku sungguh tak tau kau berada di mana . segala cara ku lakukan untuk mencari mu. tapi hasilnya Nihil !
aku tak bisa menemukan mu..

kau di mana ? ingatkah kau akan diriku ? dapatkah kau merasakan jiwaku yang selalu memanggil mu ?
ku harap bisa .
rasanya begitu hampa. ingin rasa nya ku berteriak sejenak menghilangkan sesak ini. tapi tak bisa .
aku sungguh merindukan mu . di mana dirimu ? kembalilah. ku mohon....


                                                                                  Gorontalo, 23 oktober 2011
                                                                                                  01:35

aku masih terjaga

sampai saat ini aku masih terjaga
terjaga dengan semua pikiranku.
terjaga akan bayangnya yang begitu hebat menguasai pikiran ku.
terjaga hingga saat ini..

aku ngantuk !
tapi entah kenapa aku malas untuk mengedipkan mata.
aku takut !
takut jikalau nanti aku bangun semua pergi

aku pusing . tak ada yang bisa tenangkan pikiranku !
tak ada yang bisa menguatkan jiwa ku !
aku benar-benar kosong.
jiwaku hampa bagai ruang yang sunyi.

ingin sekali merebahkan diri ini dalam dingin nya udara malam .
ingin sekali tidur bersama awan - awan lembut.
tapi bagaimana ?
aku tak bisa melihat semua itu.

ah !
aku ingin hilang !
aku lelah !
sangat lelah dengan hati ini !
sudahlah !

Astagaa......

dulu seseorang pernah bertanya padaku.
seseorang : "Nov, andai kata kau ingin bersahabat dengan ku, tetapi aku tidak menanggapinya malah hanya ingin bersahabat dengannya . bagaimana perasaan mu ?"
aku : "entahlah ! mungkin aku seperti terisis - iris."
seseorang : "kenapa kau merasa seperti teriris-iris ?"
aku : "karena aku merasa sakit hati dan cemburu ."

aku tak tau apakah itu kalimat yang sedang ia rasakan atau hanya sekedar kalimat biasa . aku memang sedang merasakannya sekarang. merasakan setiap kalimat yg ia tanyakan itu. walau pun dengan situasi yang berbeda.
rasanya begitu sakit. benar-benar sakit !

sayatan - sayatan luka itu kini sulit  ku tutupi. sulit bagiku untuk menyembunyikan. aku benar - benar sedang merasakan sakit yang begitu menghantam hatiku.
aku tak tau kenapa bisa seperti ini . benarkah luka yang selalu ku simpulkan ini ? benarkah kalau ini adalah luka kesakitan itu ?

astaga.. aku pasti sudah gila ! seperti ini kah rasanya merasa cemburu ? seperti inikah lukanya ?
kenapa aku bisa secemburu ini ? kenapa ? come on . dia juga punya hak untuk berteman dengan siapa saja.
haaaaah ! rasanya begitu menyesakkan.

pikiran ku sedang kacau. tak tau lagi harus mengadu pada siapa . mengadu padanya ? pada siapa ?
pada dia yang sedang kupikirkan ? hhahha.. jangan gila !
pantaskah aku berkata bahwa aku cemburu ? pantaskah aku berkata bahwa aku tak ingin melihat semua itu ?
aku pasti benar-benar tidak waras ! apa yang akan di lakukan untuk menenangkan semua ini ? apa yang bisa ia perbuat ?
Tuhan,, tolong aku...... tenangkan aku dari luka ini . aku benar-benar ingin tenang walau hanya sehari.

Jumat, 21 Oktober 2011

"t.a.ku" semarang

Hanya ada satu nama yang kini selalu membuatku gelisah. membuatku risau..
entah berita baik atau pun berita buruk, kehadiran nya tetap saja selalu membuatku gelisah.
gelisah setiap kali terucap kata-kata yang tak ingin ku dengar. gelisah setiap kali tak ada kabar darinya..
entahlah ! dia begitu hebat membuat lubang kegelisahan dalam diriku......

ku sebut dia "T.a.ku" . ya, seperti tertera dalam kontak hp ku.
"t.a.ku" yang selalu memenuhi inbox hpku...

kami berbeda. sangat berbeda.. dia begitu lembut, dewasa, dan pastinya sangat kental dengan logat jawanya.
sementara aku ? aku ya aku. seorang yang bisa di bilang emosian, sangat kekanak-kanakan , dan selalu memandang segalanya dengan cuek.

entahlah . aku merasa nyaman saat bersamanya... sifatnya yang lembut mampu meredam emosi ku yang selalu membara ini.
kadang, aneh rasanya kalau mengingat-ngingat pertama kali kami saling kenal. aneh dan lucu. mungkin inilah yang membuat persahabatan ini memang aneh. aneh tapi sangat indah.

aku suka setiap kali ia bercerita tentang persahabatan ini. bagiku itu sebuah nyawa yang di berikan tuhan padaku. aku suka caranya mengungkapkan cerita persahabatan kami.
tenang tapi begitu memberi makna .

terkadang aku berpikir apakah ini sering ia lakukan pada sahabat-sahabatnya yang lain ?
terkadang sejuta bertanyaan juga melayang di benakku. jujur aku cemburu setiap kali melihat ia begitu dekat dengan sahabatnya di sana. aku hanya cemburu dan merasa kesepian.

ingin sekali ku katakan padanya bahwa aku takut kehilangannya. kehilangan sosoknya yang selalu bisa meredam emosiku. aku takut.tapi setiap kali ingin ku katakan, seolah mulut ini telah tertutup rapat.
ah. aku seperti tak bisa berkata apa-apa .

sungguh aku hanya ingin mengenalnya lebih dalam. mengenal setiap desah nafasnya. mengenal setiap suka dan dukanya. aku hanya ingin ada setiap kali alarm darurat di hatinya berbunyi. memeluknya hingga nanti desah nafasku hilang bersama kehangatan yang ku bawa darinya.

Takut

    "......aku pikir kamu mampu buat aku tenang. tapi nyatanya , gak ! bukan kamu orangnya. ...."

Bergetar tubuhku. bergetar kuat !
semakin kuat . tak terkendali....
aku takut ! sungguh aku takut !
ku mohon diamlah.....
jangan katakan itu... sudah cukup !
kata itu terlalu menyesakkan... kata itu terlalu menakutkan !
tubuh ku sudah semakin bergetar. kata-katamu membuat aliran darahku seolah membeku....
aku takut :'(
kata-katamu sungguh membuatku takut :'(
maafkan aku.......
maafkan aku .......
maaf karna tak bisa jadi obat penenangmu untuk malam ini :'(
maaf..............

                                                                                   
                                                                                   Gorontalo, 19 oktober 2011
                                                                                                  21:25

Selasa, 18 Oktober 2011

tersungkur dalam kekalahan

aku kalah !
aku kalah dengan hatiku. aku kalah dengan emosiku. aku kalah bersama dengan sesaknya hati ini....
aku sudah kalah .............
semua ini begitu menyesakkan. tak bisa ku tahan kekalahan ku.
tak bisa ku bendung hasrat air mata ini.
aku memang telah kalah. aku sudah begitu lemah hari ini...
lemah . hingga seharian aku hanya bisa terbaring di ranjang....... beginilah nasib yang telah kalah !
semuanya mempecundangiku. lelah, sesak, dan emosi.
semuanya tercampur menjadi kesatuan yang tak berirama....
kini, aku tersungkur menatap pedih hati yang telah kalah ini.....

aku hanya cemburu

Aku hanya cemburu ! cemburu, cemburu , dan cemburu.....
cemburu padanya. cemburu padamu. dan cemburu pada kalian !
jiwa ku melayang tergantikan oleh sesaknya hati.... sakit ! sungguh sakit rasanya..........
tak bisa ku tahan cemburu yang telah berkobar ini.
begitu kuat dan menggetarkan seluruh denyut jiwaku.
maaf kan aku.... sungguh maafkan aku. bukan maksud ku ingin melakukan itu.
aku hanya merasa cemburu dan kesepian.
aku seperti berada di tengah bukit yang sedang bersemi. berada di antara kalian . memisah dan meredam kerinduan kalian .....
maaf kan aku duhai saudaraku . hatiku tak bisa ku bendung. ia tak terkendali lagi olehku.
ia kini berjalan sendiri. berjalan menemukan kehangatan yang tersisa dari sesaknya jiwa.
maafkan aku.....
untuk kali ini, ku mohon biarkan aku cemburu..
biarkan aku meresapi kecemburuan ini hingga aku lelah dalam kecemburuan ini...
hingga tak ada lagi arti dari semua ini...........

Hujan yang menyejukkan

Hujan itu menyejukkan. hujan itu bisa melagakan. melegakan amarah, 
melegakan emosi jiwa,melegakan kegelisahan.
andai hujan datang setiap hari, mungkin tak akan ada emosi.
mungkin tak kan ada kegelisahan.....
sangat nyaman berada di bawah gerimis hujan seperti ini.
marah, dendam, cemburu, gelisah, semua bercampur menjadi satu membentuk bongkahan es.
dingin dan sejuk...
Hujan.... apakah ia bisa terus mengerti seperti ini ? 
apa ia akan selalu memberi kesejukan setiap saat ?
andai aku bisa berteman dengan hujan. andai aku bisa bersahabat dengannya.......
akan ku minta ia menemaniku setiap saat. memberiku ketenangan dalam jiwa....
hingga tak ada lagi kekalutan perasaan yang menyakitkan.................




                                                                                             Gorontalo, 16 oktober 2011

Sabtu, 15 Oktober 2011

lantas bagaimana ?

beginilah jadinya kalau diri yang terlalu cuek . beginilah jadinya kalau jadi diri yang selalu tak pernah anggap sesuatu dengan serius. entahlah ! mungkin seperti itu. mungkin itu karakterku sejak lahir . aku yang tak pernah ingin tau. aku yang tak pernah ambil pusing. mungkin image ini yang melekat pada ku di mata orang terdekatku.
aku yang selalu cuek akan segala hal. aku yang cuek dan sok tenang dalam segala hal.

tahukah kau bahwa aku hanya merasa sendiri , terabaikan , dan tak di beri kepercayaan .
aku sepi . bagai tak bernyawa menghadapi hari demi hari. tak ada yang pernah tau isi hati ini. tak ada !
tak ada yang berusaha memahami dan memahami.  ku biarkan jiwa ini merasakan sendiri sakitnya ledakan hati ini. ku biarkan dia merengek kesakitan di dalam sana.

tak ada yang bisa ku perbuat dengan ledakan itu. tak ada ! ledakan itu begitu membara bagai api.
tak satu makhluk pun yang ingin menyentuhnya. tak satu jiwa pun yang ingin merasakan nya . tak ada !
rasanya begitu mengguncang kan. hebat terasa hingga aku tak bisa menahannya..

lantas bagaimana ? bagaimana kau berusaha menghindarinya ? entah lah !
pertanyaan-pertanyaan bodoh yang ku ciptakan tak pernah mendapat jawaban . kini diam dan kembali tenang akan menjadi bagian dari diriku selamanya.....

gajjima

jauh.. jauh.. jauh....  kamu jauh bgt :( . knp bisa ? knp tho ?
aarrrrggghhhhh..... tdk tahu kah bahwa aku gelisa ? aaaaaaaaaaaaaaaaa........
pengen teriak ! teriak sekencang - kencangnya.
GAJJI MA ! G.A.J.J.I. M.A !
ah !
aku sadar bahwa ternyata ini penting bagiku . sadar bahwa ternyata sosokmu sangat-sangat berarti. aku yang dulu tak pernah menggap serius persahabatan itu.
aku sadar.. karna itu kumohon...
gajjimal............ :'(

sammy simorangkir - sedang apa dan di mana


dulu selalu ada waktu untuk kita
kini ku sendiri
dulu kata cinta tak habis tercipta
kini tiada lagi (lagi)
sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta
ku tak tahu tak lagi tahu seperti waktu dulu
apakah mungkin bila kini ku ingin kembali
menjalani janji hati kita

sedang apa dan dimana wooo
sedang apa dan dimana dirimu yang dulu ku cinta
ku tak tahu tak lagi tahu seperti waktu dulu
apakah mungkin bila kini ku ingin kembali
menjalani menjalani menjalani janji hati kita


Jumat, 14 Oktober 2011

sendiri dalam keramaian

aku terjebak dalam kehampaan
terjebak dalam kesunyian
terjebak dalam kegelisahan
terjebak dalam kekalutan pikiranku


tak bisa,
tak bisa ku keluarkan setiap kata yang ingin meledak.
tak bisa ku keluarkan kepenatan dalam jiwa ini.
tak bisa....


apa ini ?
kenapa bisa aku terjebak dalam dunia kecil tak berpenghuni ini ?
kenapa bisa aku menikmatinya ?
kenapa bisa ku biarkan jiwa ini terikat di tempat yang tak pernah ku inginkan ini ?
kenapa..... ?


ada begitu banyak orang di sini...
tapi kenapa aku sendiri ?
merasa sendiri dalam keramaian ini .
asing.....
semuanya asing !
tak ada yang ku kenal !
aku di sini sendiri..... 
sendiri dalam keramaian ini........




                                                                                       Gorontalo, 14 oktober 2011
                                                                                                      10:15

Kamis, 13 Oktober 2011

tenangkan aku malam ini

Tenangkan aku lagi ya Allah. aku kacau lagi malam ini . rindu ini mengacaukan ku.
membuatku terjebak dalam kegelisahan. ya Allah tenangin aku !
tenangin aku !
aku begitu rindu. rindu malam ini. rindu akan angan nya.
ya Allah... rindu ini ingin meledak .
astaghfirullah...............
Allah. titipkan rinduku padanya. titipkan sejuta anganku juga.
katakan... katakan... katakan padanya kerinduan yang tertahan bersama hembusan nafas dan emosi jiwa.


                                                                                                      Gorontalo, 13 oktober 2011
                                                                                                                      21:30

Rabu, 12 Oktober 2011

itu ceritaku. apa ceritamu ?

kangen !
aku kangen... bagaimana kabarmu hari ini sahabat ? hhuhhu.. terhitung sudah 2 hari sudah. bagaimana ulangannya ?
susah gak ? pasti lancar . kan pintar ^_^ :p .. gimana sakitnya ? maagnya sering kambuh gak ?
kasian . semoga enggak ya..
banyak cerita yang kau lewati beberapa hari ini . tau gak ? gak tau ya ? hhahhahha.......
tadi aku habis palakin temen :p . aku minta di beliin lays tadi..
terus katanya gini "ntar di bagi ya". aku bilang iya. belum sampai dia nyicip aku kabuuuuuur.... :p
wkwkwkwk... hhahhaahhahha....
itu cerita ku . apa ceritamu ? :p
emm,, kangen bgt !
gak kangen ya ? hhahhahha...
ya sudahlah ...
tau gak ?
bersabar dalam kerinduan itu nyesek bgt. hhahha
losing my mind sahabat.. ingat gak aku pernah bilang soal itu... lagu yang buat aku ngerasa dekat denganmu.
sepertinya kali ini lagu itu selalu menemaniku setiap detik. bahkan aku sempat di tegur guru gara-gara dengar musik saat pelajaran. hhihhi
kangeeenn bgt...
tapi aku masih percaya itu bakal sejuk suatu saat ^^

Selasa, 11 Oktober 2011

aku ingin rubuh

Tuhan...
biarkan aku rubuh kali ini.
biarkan aku jatuh kali ini.
aku ingin tenang.
tenang dalam ketidaksadaranku.
tenang dalam sakitku....

Tuhan...
rasanya seperti terkoyak dalam kegelapan.
sakit !
sakit dan sakit !

Apa ini tuhan ?
aku tak bisa merasa lagi.
aku tak bisa merasakan angin di dekatku..
tak bisa merasa tangis di seberang sana !

Tuhan...
bagaimana ini ?
bagaimana harus ku jelaskan sakit ini ?
ku mohon tuhan,
biarkan aku melayang dalam alam bawah sadarku sekali ini saja....

Minggu, 09 Oktober 2011

Gerimis

Gerimis datang lagi...
gerimis datang melanda kotaku..
melanda rumahku,
juga melanda jiwaku ! hatiku !


Dia datang bagai Jailangkung..
datang sesuka hatinya,
dan pergi pun sesuka hatinya..
gerimis di rumahku .


Lalu bagaimana dengan gerimis di hatiku ?
bagaimana ?
sungguh kehadiran nya tak bisa ku bendung .
hasratnya begitu kuat !
kuat menghancurkan ku ,
menghancurkan pertahanan ku !


Oh gerimis ....
mengertikah engkau dengan jiwa ini ?
mengertikah engkau dengan berbagai perasaan yang berkecamuk dalam jiwaku ?
oh gerimis.. kuharap kau bisa mengerti .


Gerimis ....
tak bisakah kau berubah menjadi hujan ?
tak bisa kah kau lebih keras menampakkan hasratmu ?


Oh gerimis ....
berubahlah ! jadilah hujan ...
agar semua nya segera usai .
agar tak ada lagi setetes air yang tertinggal di sana...
oh gerimisku .....


                                                                                 


                                                                                                           Gorontalo, 07 oktober 2011

nobody cares me

aku benci sepi ini !
sangat-sangat benci !
aku benci !
kenapa tak ada yang mengeri ?
kenapa tak seorang pun yang mencoba untuk mengerti ?


sungguh !
sepi ini membunuhku 
terlalu sepi...
terlalu sepi untuk menemukan diriku di sini.


Di mana bintang-bintang itu ?
kemana ? kemana mereka saat ini berpijar ?
apakah mereka bisa melihatku dari atas sana ?
apakah mereka bisa melihat sosok seseorang yang sedang menunduk dalam kesepian ?
apa mereka bisa melihat itu semua ?


ah !
sungguh sepi hari ini !
tak ada yang berusaha menarikku dalam kesepian ini !
tak ada yang berusaha membangunkan ku !
tidak Dia , Dia, dan Dia.
tak seorang pun !
nobody cares me !

seperti biasa


seperti biasa ,
bingung menghampiriku dengan beribu tanya.
aku yang masih di sini,
yang engkau pecundangi dengan sikapmu..
kenapa ?
kenapa diriku bisa dengan mudahnya kau pecundangi seperti ini ?
mungkin sebersit tanya ini melekat dalam ragaku yang sok kuat ini.
ingin ku bicara padamu. bicara empat mata saja. bicara seserius mungkin agar semua ini jelas bagimu.
agar tak ada lagi diri yang bisa kau pecundangi seperti diriku . kau tau, betapa hati ini ingin meledakkan semua isinya. betapa hati ini ingin keluar dan  menempel bukan pada ruhnya. kurasa kau tau itu..
sama seperti ketika bintang yang ku lihat meredup bagai tak ingin menampakkan diri. sama seperti hujan membasahi bukit di malam itu. sama seperti angin yang entah kenapa tak lagi bersahabat dengan ku..
kau tau, semua itu butuh penjelasan . semua itu butuh teori. lalu teori seperti apa yang akan kau berikan nanti. teori seperti apa yang akan kau berikan saat aku bertanya mengapa kau lakukan semua itu . mengapa kau lakukan seolah-olah itu sepenuhnya aku yang menghendaki. tak terbesit dalam benak ku untuk melakukan semua itu .
sama sekali tak seperti itu.
apa kau tau, aku hanya butuh penjelasan . penjelasan yang mungkin bisa membuat ku sadar akan semua ini. semua yang seolah-olah bagai telur di ujung tanduk.
kenapa lagi ? ada yang salah dengan diriku ?
seperti itu . aku membuka tanyaku di hari ini..
jika memang ada yang salah, dengan cara seperti apa aku memperbaikinya ?
apa kau bisa merasakan yang ku rasakan ?
jika bisa bertukar ruh, mari bertukar ruh untuk sehari saja. dan rasakan apa yang sedang saat ini kurasa. saat diriku seperti salah di mata sendu itu..

waktu hujan sore ku tulis ini


Gorontalo, 16 september 2011

entah perasaan seperti apa yang bisa mewakili perasaanku. entah sajak seperti apa yang bisa ku tuangkan dalam syair kepedihan ini. aku lemah ! lemah tak berdayaaku jatuh ! jatuh di sela-sela tangisku.
tangis yang sudah berhari - hari ku tahan. tangis yang sudah berhari - hari butuh alasan untuk dia menampak kan diri di selaput mata ini.

jatuh sudah ! akhirnya ia jatuh sudah . jatuh bersama ku yang terduduk lemas di tempat tidur.
Tuhan.... apa ini ? berita seperti apa ini ? benerkah ini ? bukan mimpikah ini ? lalu apa ini tuhan ?

Tuhan...
bagaimana harus ku tanyakan ini padamu ? bagaimana harus ku ceritakan ini pada orang lain ?
bagaimana ini ?

Tuhan ...
saat ini aku butuh orang. sangat- sangat butuh seseorang yang bersedia meminjamkan bahunya padaku.
aku butuh tuhan ....

Tuhan...
apa yang salah dengan diri ini ? mengapa selalu ada misteri dalam salah ini ? tuhan.. aku butuh penjelasanmu !

hina kah diri ini tuhan ? sudah tidak suci lagi kah diri ini tuhan ? atau berpenyakitkah diri ini tuhan ?
hingga "ia" , hingga orang yang terpandang itu tak inginkan  aku mendekatinya . mendekati orang - orang yang ada di hidupnya.

Tuhan...
aku mohon. berilah penjelasanmu . tuntun aku di jalanmu. agar aku tau seperti apa mereka memandangku...


                                                                                                   Gorontalo, 16 september 2011
                                                                                                                       16 : 41
                                                                                                                         _Novi_